Total Tayangan Halaman

Jumat, 21 Februari 2014

legong


Legong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia 







Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks 
yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong 
berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan
"Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan 
yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.
Legong dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua.[1] Konon idenya diawali dari
 seorang pangeran dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat 
dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih
 dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.[2]




Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi,
 ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong, selalu dilengkapi 
dengan kipas sebagai alat bantu. Pada beberapa tari
 legong terdapat seorang penari tambahan, disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas.
Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari papesonpangawakpengecet, dan pakaad.
Dalam perkembangan zaman, legong sempat kehilangan popularitas di awal abad ke-20 oleh maraknya bentuk 
tari kebyar dari bagian utara Bali. Usaha-usaha revitalisasi baru dimulai sejak akhir tahun 1960-an, dengan 
menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi.[rujukan?]

Beberapa tari legong[sunting | sunting sumber]


Legong Lasem (Kraton)
Terdapat sekitar 18 tari legong yang dikembangkan di selatan Bali, seperti Gianyar
(Saba, Bedulu, Pejeng, Peliatan), Badung (Binoh dan Kuta), Denpasar (Kelandis), danTabanan (Tista).[rujukan?]

Legong ini yang paling populer dan kerap ditampilkan dalam pertunjukan wisata. Tari ini dikembangkan di Peliatan.
 Tarian yang baku ditarikan oleh dua orang legong dan seorang condong. Condong tampil pertama kali, lalu menyusul 
dua legong yang menarikan legong lasem. Repertoar dengan tiga penari dikenal sebagai Legong Kraton. 
Tari ini mengambil dasar dari cabang cerita Panji (abad ke-12 dan ke-13, masa Kerajaan Kadiri), yaitu tentang 
keinginan raja (adipati) Lasem (sekarang masuk Kabupaten Rembang) untuk meminang Rangkesari, putr
i Kerajaan Daha (Kadiri), namun ia berbuat tidak terpuji dengan menculiknya. Sang putri menolak pinangan
 sang adipati karena ia telah terikat oleh Raden Panji dari Kahuripan. Mengetahui adiknya diculik, raja Kadiri
, yang merupakan abang dari sang putri Rangkesari, menyatakan perang dan berangkat ke Lasem. Sebelum
 berperang, adipati Lasem harus menghadapi serangan burung garuda pembawa maut. Ia berhasil melarikan
 diri tetapi kemudian tewas dalam pertempuran melawan raja Daha.



Legong Jobog
Tarian ini, seperti biasa, dimainkan sepasang legong. Kisah yang diambil adalah dari cuplikan Ramayana
tentang persaingan dua bersaudara Sugriwa dan Subali (Kuntir dan Jobog) yang memperebutkan ajimat
 dari ayahnya. Karena ajimat itu dibuang ke danau ajaib, keduanya bertarung hingga masuk ke dalam 
danau. Tanpa disadari, keduanya beralih menjadi kera., dan pertempuran tidak ada hasilnya.
Legong Legod Bawa
Tari ini mengambil kisah persaingan Dewa Brahma dan Dewa Wisnu tatkala mencari rahasia lingga Dewa Syiwa.
Legong Kuntul
Legong ini menceritakan beberapa ekor burung kuntul yang asyik bercengkerama.
Legong Smaradahana
Legong Sudarsana
Mengambil cerita semacam Calonarang.
Beberapa daerah mempunyai legong yang khas. Di Desa Tista (Tabanan) terdapat jenis Legong yang dinamakan 
Andir (Nandir). 
Di pura Pajegan Agung (Ketewel) terdapat juga tari legong yang memakai topeng dinamakan Sanghyang 
Legong atau Topeng Legong.

tari panyembrama


Tari Panyembrama

Dipentaskan oleh penari - penari wanita secara berkelompok. Dirancang sedemikian rupa baik Lirik mata, senyum, keceriaan dari setiap gadis yang membawakan tarian ini sehingga seirama dengan musik, atau gamelan, hentakan kaki,  gemulai tangan, kelembutan jari jemari, gerakan tubuh serta goyangan pinggulnya membuat nilai tambah dari keramahan dibandingkan dengan tarian Bali lainnya dalam hal penyambutan.
Di Bali, selain digunakan sebagai tari penyambutan, tari ini juga sering dipentaskan dalam upacara agama hindu di pura sebagai tari pelengkap persembahan sebelum tari sanghyang atau rejang.
Gamelan yang digunakan dalam tarian ini adalah gong kebyar dan dalam pentas menggunakan pakaian adat Bali.

Larik kata Panyembrama menurut rajaraja.com,
bermakna penyambutan, dimana hal tersebut terangkum pada gerak tari ini yang melukiskan
keramahan serta penghormatan. Serpih-serpih kembang yang ditaburkan ke hadapan para tamu adalah ungkapan selamat datang. Tari ini tercipta awal tahun tujuh puluhan oleh seniman I Nyoman Kaler (Alm).
untuk melihat gerak tari panyembrama klik disini

Kamis, 20 Februari 2014

tari pendet


Tari Pendet
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas





Penari pendet memegang bokor tempat bunga yang akan ditaburkan.
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para senimanBali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasiryang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? - 1967).[rujukan?]
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.[rujukan?]
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan dibanjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.
Kontroversi Pendet 2009
Tari pendet menjadi sorotan media Indonesia karena tampil dalam program televisi Enigmatic Malaysia Discovery Channel. Menurut pemerintah Malaysia, mereka tidak bertanggung jawab atas iklan tersebut karena dibuat oleh Discovery Channel Singapura,[1] kemudian Discovery TV melayangkan surat permohonan maaf kepada kedua negara, dan menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung jawab penuh atas penayangan iklan program tersebut.[2] Meskipun demikian, insiden penayangan pendet dalam program televisi mengenai Malaysia ini sempat memicu sentimen Anti-Malaysia di Indonesia.
untuk melihat gerak tarinya klik disini

tari rejang


Tari Rejang


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tari Rejang adalah sebuah tarian kesenian rakyat/suku Bali yang ditampilkan secara khusus oleh perempuan dan untuk perempuan. Gerak-gerik tari ini sangat sederhana namun progresif dan lincah. Biasanya pagelaran tari Rejang diselenggarakan di pura pada waktu berlangsungnya suatu upacara adat atau upacara keagamaan Hindu Dharma.
Tarian ini dilakukan/ditarikan oleh penari-penari perempuan Bali dengan penuh rasa hidmat, penuh rasa pengabdian kepada Dewa-Dewi Hindu dan penuh penjiwaan. Para penarinya mengenakan pakaian upacara yang meriah dengan banyak dekorasi-dekorasi, menari dengan berbaris melingkari halaman pura atau pelinggih yang kadang kala dilakukan dengan berpegang-pegangan tangan.
Tari Rejang di beberapa tempat juga disebut dengan ngeremasSimi atau sutri.[1]

Jenis-jenis[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah beberapa jenis tari Rejang yang biasa dipentaskan:
  • Rejang Renteng
  • Rejang Bengkel
  • Rejang Ayodpadi
  • Rejang Galuh
  • Rejang Dewa
  • Rejang Palak
  • Rejang Membingin
  • Rejang Makitut
  • Rejang Haja
  • Rejang Negara 
  • untuk melihat gerak tarinyaklik disini

tari cilinaya

Tari Cilinaya

Di dalam tradisi Bali, Cili adalah lambang kecantikan. Tarian ini melukiskan sekelompok wanita cantik, dengan gerakannya yang lemah gemulai, sedang menari-nari bersukaria sambil mempertontonkan kecantikan mereka.
Ide tarian ini datang dari ornamen "Cili"yang terdapat dalam hiasan lamak Bali yang dibuat tatkala ada upacara adat atau agama.
Tari ini diiringi dengan Gamelan Gong Kebyar, diciptakan oleh I Wayan Dibia untuk Sekaa Gong Patra Kencana Singapadu Gianyar pada tahun 1986.
untuk melihat gerak tariannya klik disini

tari kembang girang

Tari Kembang Girang

Saya hanya bisa mengambilkan videonya saja klik disini

tari selat segara

Tari selat segara

Maaf saya tidak bisa menjelaskan tentang tari ini tetapi anda bisa melihat videonya klik disini

Rabu, 19 Februari 2014

tari kebyar duduk


TARI KEBYAR DUDUK


Tari Kebyar Duduk diciptakan oleh I Ketut Mario yang berasal dari Tabanan pada tahun 1925. Tari ini disebut Kebyar Duduk oleh karena sebagian besar gerak-gerakan tarinya dilakukan dalam posisi duduk bersila. Tari Kebyar Duduk juga sering disebut Tari Kebyar Terompong apabila diiringi dengan instrumen Terompong.

Tari Kebyar Duduk dan Tari Kebyar Terompong menggambarkan kemahiran seorang pemuda yang menari dengan lincahnya dengan posisi duduk mengikuti irama gamelan.
klik disini untuk melihat tariannya



Senin, 17 Februari 2014

tari trunajaya

Tari Teruna Jaya

Tari ini termasuk tari tunggal yaitu hanya dipentaskan oleh satu orang dengan gerakan yang agak keras dan semangat.

Tari Teruna Jaya menurut budaya-indonesia adalah suatu tarian yang berasal dari daerah Bali Utara (Buleleng) yang melukiskan gerak-gerak seorang pemuda yang menginjak dewasa, sangat emotional, tingkah atau ulahnya senantiasa untuk menarik  hati wanita. Tari Teruna Jaya termasuk tari putra keras yang biasanya ditarikan oleh penari putri. Tari ini merupakan ciptaan Pan Wadres dalam bentuk Kebyar Legong yang kemudian disempurnakan oleh I Gede Manik.

untuk lebih langkap klik disini
Jika ingin melihat gerak tarinya klik disini

Tari tenun

Tari Tenun

Dipentaskan oleh satu wanita atau lebih. "Tenun" berasal dari kata kerajinan memintal atau membuat pakaian seperti kamen batik, sarung atau sulaman Bali lainnya oleh para pengerajin wanita yang biasanya dikerjakan di rumah atau industri rumah tangga.
Tari ini merupakan inspirasi dari keuletan dan kerapian dari setiap hasil tenun.

Tari Tenun nyomananuh's photostream
Ditambahkan, Tari Tenun menurut Babad Bali melukiskan seorang wanita Bali yang sedang menenun. Dalam tarian ini dilukiskan keindahan gerak-gerakan memintal benang, mengatur benang dan ketrampilan tangan dan jari pada kegiatan menenun.
Tari Tenun diciptakan oleh I Nyoman Ridet dan I Wayan Likes tahun 1957.
untuk selengkapnya klik disini

tari nelayan

Tari Nelayan

 
Tari Nelayan ini adalah tarian laki - laki yang dipentaskan secara berkelompok dan biasanya diiringi oleh gamelan gong kebyar.


Photo Nelayan di Jimbaran

Sebagai tambahan dalam Babad Bali, Tari Nelayan  merupakan tari Bali yang menggambarkan kehidupan para nelayan di laut yang hidup dari hasil menangkap ikan.
Tari ini banyak menampilkan gerak-gerak seperti mendayung, melempar jala, tertusuk duri ikan dan lain sebagainya.
Tari ini adalah ciptaan I Ketut Merdana dari Buleleng sekitar tahun 1960.


untuk selengkapnya klik disini

tari cendrawasih

Tari Cendrawasih

Busana ditata sedemikian rupa, sehingga Tari Cendrawasih dari Bali ini menggambarkan keindahan dan keelokan burung cendrawasih di Lombok dan di pegunungan Irian Jaya.

Lukian Burung Cendrawasih oleh ILHAM
Kisah yang digambarkan di dalam Tari Cendrawasih menurut Babad Bali adalah kehidupan burung Cendrawasih di pegunungan Irian Jaya pada masa birahi.
Tari duet yang ditarikan oleh penari putri, kendatipun dasar pijakannya adalah gerak tari tradisi Bali, beberapa pose dan gerakannya dari tarian ini telah dikembangkan sesuai dengan interpretasi penata dalam menemukan bentuk - bentuk baru sesuai dengan tema tarian ini. Busana ditata sedemikian rupa agar dapat memperkuat dan memperjelas desain gerak yang diciptakan.
Tarian ini di ciptakan oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (yang juga sebagai penata busana dari pada tarian ini) dalam rangka mengikuti Festival Yayasan Walter Spies. penata tabuh pengiring adalah I Wayan Beratha dan I Nyoman Widha pada tahun 1988.


Ditambahkan juga, Tari Cendrawasih dalam Budaya Indonesia juga menggambarkan tentang keelokan burung Cenderawasih yang mendiami bagian timur Pulau Lombok.

untuk selengkapnya klik disini
Jika anda ingin melihat gerak tariannyaklik disini

Kamis, 13 Februari 2014

Gamelan Gong Kebyar


Gamelan Gong Kebyar

Gamelan gong kebyar sebagai seni musik tradisional Bali dalam sejarahnya yang ditulis babad bali, gong kebyar diperkirakan muncul di Singaraja pada tahun 1915.

Desa yang sebut-sebut sebagai asal pemunculan Gong Kebyar adalah Jagaraga (Buleleng) yang juga memulai tradisi Tari Kebyar.

Ada juga informasi lain yang menyebutkan bahwa Gong Kebyar muncul pertama kali di desa Bungkulan (Buleleng). Perkembangan Gong Kebyar mencapai salah satu puncaknya pada tahun 1925 dengan datangnya seorang penari Jauk yang bernama I Ketut Mariodari Tabanan yang menciptakan sebuah tari Kebyar Duduk atau Kebyar Trompong.

Perkembangan Gong Kebyar di Bali, seperti yang dikutip dalam catatan sukoco dalam blog http://etno06.wordpress.com terdapat tiga Gamelan kebyar yang berkembang di Bali yaitu :
  1. Gamelan kebyar yang bersumber dari Gong Gede, 
  2. Bersumber dari gamelan palegongan.
  3. Murni buatan baru. 
Yang pertama memiliki embat yang sesuai dengan embat gamelan gong gede yaitu agak rendah seperti yang banyak terdapat di Bali Utara. kelompok kedua menggunakan embat sama dengan embat gamelan palegongan (sumbernya) yaitu agak tinggi seperti yang sebagian besar terdapat di Bali bagian selatan, Gamelan-gamelan kebyar yang murni buatan baru sebagian besar ber-embat sedang seperti yang terdapat di berbagai daerah di Bali dan diluar Bali. Kenyataan ini menunjukan bahwa belum ada standarisasi embat untuk Gamelan kebyar di Bali.

Juga Dinamakan gong kebyar, menurut kutipan catatan blog ekadarmaputra dalam ISI Denpasar, Gong kebyar ditabuh untuk pertama kalinya menyebabkan terjadinya kekagetan yang luar biasa. Masyarakat menjadi tercengang dan ternak sapi yang sedang diikatkan di ladang dan di kandangnya terlepas dan lari tunggang langgang.

Disebutkan juga dalam catatan blog tersebut, gong kebyar merupakan tabuhan bersama dan serentak yang diikuti oleh hampir semua tungguhan pada perangkatnya kecuali tungguhan suling, kajar, rebab, kempul, bebende kemong, kajar dan terompong.

Bentuk kebyar merupakan salah satu bagian dari satu kesatuan gending yang letaknya bisa di depan, di tengah atau di bagian akhir. Jenis tabuhan kebyar ini sering digunakan pada iringan tarian maupun tabuh petegak (instrumental). Karena itu kebyar memiliki nuansa yang sangat dinamis, keras dengan satu harapan bahwa dengan kebyar tersebut mampu membangkitkan semangat.

Struktur Gong Kebyar
Gong Kebyar merupakan salah satu perangkat/barungan gambelan Bali yang terdiri dari lima nada ( panca nada ) dengan laras pelog, tetapi tiap-tiap instrument terdiri sepuluh bilah.

Gong Kebyar bagi masyarakat Bali sudah tidak asing lagi, karena hampir seluruh desa maupun banjar yang ada di Bali memiliki satu perangkat/ barungan Gong Kebyar.

Oleh karenanya gong kebyar menjadi satu barungan gambelan tergolong baru jika dibandingkan dengan jenis-jenis gambelan yang ada saat ini seperti misalnya, gambelan Gambang, Gong Gde, Slonding, Semara Pegulingan dan masih banyak yang lainnya.

Barungan gong kebyar terdiri dari :
  • Dua buah (tungguh) pengugal/giying
  • Empat buah (tungguh) pemade/gansa
  • Empat buah (tungguh) kantilan
  • Dua buah (tungguh) jublag
  • Dua buah (tungguh) Penyacah
  • Dua buah (tungguh) jegoggan
  • Satu buah (tungguh) reong/riyong
  • Satu buah (tungguh) terompong
  • Satu pasang gong lanang wadon
  • Satu buah kempur
  • Satu buah kemong gantung
  • Satu buah bebende
  • Satu buah kempli
  • Satu buah (pangkon) ceng-ceng ricik
  • Satu pasang kendang lanang wadon
  • Satu buah kajar
Di Bali ada dua macam bentuk perangkat dan gaya utama gambelan gong kebyar yaitu gambelan gong kebyar Bali Utara dan gambelan gong kebyar Bali Selatan. Kedua gambelan gong kebyar ini perbedaannya terletak pada :
  • Tungguhan gangsa, Bali Utara bentuk bilah penjain dan dipacek sedangkan Bali Selatan menggunakan bentuk bilah kalorusuk dan digantung.
  • Gambelan Bali Utara kedengarannya lebih besar dari suara gambelan Bali Selatan, meskipun dalam patutan yang sama.
Dalam perkembangannya gong kebyar munculah istilah gaya Bali Utara dan gaya Bali Selatan, meskipun batasan istilah ini juga masih belum jelas. Sebagai gambaran daerah atau kabupaten yang termasuk daerah Bali Utara hanyalah Kabupaten Buleleng.

Sedangkan Kabupaten Badung, Tabanan, dan lain mengambil gaya Bali Selatan. Disamping itu penggunaan tungguhan gong kebyar di masing-masing daerah sebelumnya memang selalu berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan maupun fungsinya.

Fungsi Gong Kebyar
Sebagaimana kita ketahui lewat literatur dan rekaman telah tampak bahwa Gong Kebyar itu telah berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi. Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat gong kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-geding baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada.

Sedangkan sebagai pelanjut tradisi maksudnya adalah gong kebyar telah mampu mempertahankan eksistensi reporter gambelan lainnya melalui transformasi dan adaptasi.

Seperti apa yang telah diuraikan di atas bahwa gong kebyar memiliki fungsi untuk mengiringi tari kekebyaran. Namun sesuai dengan perkembangannya bahwa gong kebyar memiliki fungsi yang sangat banyak.

Hal ini dikarenakan gong kebyar memiliki keunikan yang tersendiri, sehingga ia mampu berfungsi untuk mengiringi berbagai bentuk tarian maupun gending-gending lelambatan, palegongan maupun jenis gending yang lainnya.

Disamping itu Gong Kebyar juga bisa dipergunakan sebagai salah satu penunjang pelaksanaan upacara agama seperti misalnya mengiringi tari sakral, maupun jenis tarian wali dan balih-balihan.

Karena gong kebyar memiliki multi fungsi maka gong kebyar menjadi sumber inspirasi karya baru. Dengan demikian Gong Kebyar telah berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi.

Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat Gong Kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-gending baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada.

Sedangkan sebagai pelanjut tradisi Gong Kebyar telah mampu mempertahankan eksistensi reporter gambelan lainnya melalui transformasi dan adaptasi. Misalnya dalam gending gong kebyar kita mengenai istilah gegambelan, gender wayang dan gong luang.

Juga disebutkan dengan menggunakan iringan gamelan gong kebyar, dalam sejarah drama klasik di Bali, maka drama tersebutberganti nama menjadi drama gong.dan sejak itulah banyak muncul sekaa-sekaa drama gong baru lainnya. Untuk mengetahui lebih jelas Klik disini

tari wira yudha


Tari Wirayuda

Tarian yang menggambarkan kepahlawanan ini menurut Babad Bali, Tari Wirayuda  dikembangkan dari beberapa jenis tari Baris Gede (tari Baris upacara) terutama sekali Baris Tumbak atau Baris Katekok Jago.



Ditarikan oleh antara 2 sampai 4 pasang penari pria bersenjatakan tombak, tari ini menggambarkan sekelompok prajurit Bali Dwipa yang sedang bersiap-siap untuk maju ke medan perang.

Memakai hiasan kepala berbentuk udeng-udengan, tarian yang merupakan produksi Sanggar Tari Bali Waturenggong ini adalah ciptaan I Wayan Dibia pada tahun 1979.
untuk lebih jelasnya Klik disini
untuk melihat gerak tarinya klik disini
 

Rabu, 12 Februari 2014

tari sekar jagat


Tari Sekar Jagat

Tari sekar jagat merupakan salah satu Tari Bali yang biasanya difungsikan sebagai tari penyambutan baik itu pada acara Balih-balihan ketika odalan di pura ataupun pada acara-acara yang bersifat formal. Tari sekar jagat ditarikan oleh para wanita, biasanya berjumlah 5 sampai 6 orang.

Tari sekar jagat berasal dari kata "Sekar" berarti bunga yang harum dan "Jagat" adalah dunia. maka tarian ini dimaknai sebagi tarian yang melambangkan keharuman bunga di seluruh dunia.Tari ini menggambarkan damainya dunia dengan semerbak kembang - kembang bunga yang menghiasinya.

Tari sekar jagat diciptakan pada tahun 1993 oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem (N.L.N. Suasthi Widjaja) yang notabenenya adalah seniman tari Bali kelahiran Denpasar 23 Mei 1946 dan diiringi gambelan yang diciptakan oleh Bapak I Nyoman Windha

untuk melihat gerak tarinya klik disini

tari puspanjali


Tari Puspanjali

*    Pencipta Tari                : 1. NLN Swasti Wijaya (penata tari)
2. I Nyoman Windha (penata tabuh pengiring)
*    Tahun Tercipta Tari      : 1989
*    Sinopsis                        :
Puspanjali berasal dari kata Puspa = bunga dan Anjali = menghormat , merupakan sebuah tarian penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok penari putri (biasanya antara 5 – 7 orang) menampilkan gerak-gerik lembut, lemah gemulai yang dipadukan dengan gerak-gerak ritmis yang dinamis. Tarian ini banyak mengambil inspirasi dari tarian-tarian upacara rejang, dan menggambarkan sejumlah wanita yang dengan penuh rasa hormat menyongsong kedatangan para tamu yang dating ke pulau mereka.
untuk mengetahui lebih dari ini klik disini
untuk melihat gerak tarinya klik disini

Tari Oleg Tamulilingan


Tari Oleg Tamulilingan

Oleg dapat berarti gerakan yang lemah gemulai, sedangkan tambulilingan berarti kumbang pengisap madu bunga. Tari Oleg Tambulilingan melukiskan gerak-gerik seekorkumbang, yang sedang bermain-main dan bermesra-mesraan dengan sekuntum bunga disebuah taman. Tarian ini sangat indah. Tari Oleg Tambulilingan, yang semula dinamakan Tambulilingan Mangisep Sari , merupakan ciptaan I Ketut Mario dari Tabanan pada tahun 1952 atas permintaan John Coast(dari Amerika). Terpujilah I Mario.
Tari Oleg Tambulilingan yang diraciknya pada tahun 1951 hingga kini senantiasa abadi. Remaja putra dan putri selalu bermimpi untuk bisa menarikannya dengan sempurna. Selain sebagai simbol romantisme laki-perempuan, gerak tari Oleg jugamengandung karakter keindahan yang khas Bali. Foto-foto Oleg selalu menghiasi majalah, iklanpenerbangan, iklan bank, billboard pinggir jalan dan media lain yang ingin melukiskan khasnya keindahan Bali.
Namun tidak banyak yang tahu awal mula koreografer I Mario menciptakan tariini, apalagi mengetahui stil gerakannya yang asli. Untuk mengenal Mario, Disbudpar Tabanan menggelar Lomba Tari Oleg Tambulilingan dan Kebyar Terompong se-Bali, 25-27 Maret lalu, diGedung Mario Tabanan.
untuk informasi lebih jelas klik disini
untuk melihat gerak tarinya klik disini